Pagi subuh aku sampai di terminal Pulogadung,telur rebus 10 biji
bekal yang diberikan ibu berhasil mengganjal perutku yang sudah mulai
bunyi keroncongan.
Matahari mulai memancarkan sinarnya di bumi yang ditandai memerah di
ujung timur,para pedagang di terminal mulai mengatur dagangannya,tak
seperti di kampung masih sepi,sunyi,aku mulai teringat kampung. Maklum
orang kampung.
Taksi....teriak temanku memanggil mobil sedan yang berkapasitas muatan
3-4 orang. Dalam hati saya ,ini to...yang dibilang taksi. Maklum orang
desa yang tahunya cuma sepeda onthel.
Sesampainya di rumah kontrakkan pada waktu itu masih sepi,tidak lama
kemudian banyak orang berlalu lalang,ada yang menawarkan roti dan
lain-lainnya,pokoknya sibuk banget deh penduduk ibukota.
Tidak lama kemudian pemilik kontrakkan menanyakan tentang saya ke
teman. Asal darimana?mau kerja apa?. Rupanya pemilik rumah mulai tahu
bahwa saya orang baru di Jakarta.
Itulah sekelumit cerita tentang saya pertama kali menginjakkan kaki Ibukota.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
JEMPOL BUAT YANG SEMPAT BERKOMENTAR